Penyelenggaraan makanan di rumah sakit bertujuan menyediakan makanan berkualitas untuk pasien rawat inap di rumah sakit sebagai penunjang kesembuhan. Kondisi pasien membuat mereka lebih rentan terkena penyakit infeksi, oleh karena itu penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang dilakukan secara higienis dan aman menjadi penting agar tidak memperparah kondisi pasien. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2013 menunjukkan infeksi nosokomial atau Health care Associated Infection (HAIs) di Indonesia tergolong tinggi mencapai 15,74% sedangkan di rumah sakit Yogyakarta secara umum terjadi insidensi infeksi nosokomial sebesar 5,9%. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi setelah pasien berada setidaknya 72 jam dan pasien tidak menunjukkan gejala infeksi saat masuk rumah sakit. Infeksi nosokomial dapat terjadi melalui perantara makanan pasien yang diselenggarakan oleh instalasi gizi rumah sakit. Untuk memastikan makanan yang diproduksi tetap aman, maka langkah-langkah pencegahan untuk memastikan makanan bebas dari hazard/komponen berbahaya harus dilakukan. Salah satunya dengan penerapan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Pola hidup sehat merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan oleh semua orang. Sebagian besar orang menganggap bahwa pola hidup sehat adalah pola hidup yang sulit dijalani. Namun, sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan dengan mudah untuk menjaga diri tetap sehat, terutama dengan rutin menjalani aktivitas fisik dan menjaga kebugaran tubuh terutama bagi usia produktif.
Kegiatan Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan edukasi pada penduduk usia produktif yang tinggal di desa Kleteran, Grabag, Magelang tentang pola hidup sehat. Kegiatan Pengabmas dilakukan terhadap penduduk usia produktif, berjumlah 67 orang (22 laki-laki dan 45 perempuan), usia 25-79 tahun. Semua peserta mengikuti ceramah dan diskusi, selain itu juga dilakukan skreening kesehatan umum dengan tes kebugaran, kuesioner tentang pengetahuan aktivitas fisik dan pola hidup sehat, edukasi tentang pola hidup sehat, serta pre dan pos-test pengetahuan tentang pola hidup sehat sebelum dan sesudah edukasi.
Prevalensi faktor risiko beberapa penyakit kardio-vaskuler dan sindrom metabolik pada penduduk Indonesia cenderung semakin meningkat tiap tahun. Status gizi dapat digunakan untuk menilai kondisi obesitas. Sementara itu, obesitas merupakan faktor risiko berbagai macam penyakit tidak menular (PTM). Oleh karena itu, deteksi dini dan intervensi selain pengobatan obesitas yang efektif adalah penting untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan mengurangi biaya pengobatan. Beberapa ukuran badan dilaporkan memiliki hubungan signifikan dengan faktor-faktor risiko kesehatan terkait obesitas. Sehingga, penting untuk dilakukan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat untuk dapat melakukan pemeriksaan pada diri sendiri maupun lingkup keluarga.
Tim Abdimas (Pengabdian Masyarakat) Klaster Departemen Gizi Kesehatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada pada Minggu, 6 Oktober 2024 lalu baru saja menggelar acara “Festival Lansia Sehat dan Berdaya” di Kampung Kuningan, Padukuhan Karangmalang, Depok, Sleman. Acara ini bertujuan untuk menguatkan kemandirian kelompok lansia, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lansia dalam menjaga kesehatan melalui promosi gizi sehat, dan mendorong kolaborasi kelompok lansia dengan jejaring eksternal dalam penyediaan informasi dan pemantauan gizi lansia.
Usung tema “Festival Lansia Sehat dan Berdaya”, Tim Abdimas Departemen Gizi Kesehatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan FK-KMK UGM mengajak Kader Posyandu Lansia Bunga Anggrek untuk turut andil dalam program penguatan lansia. Tak hanya terlibat sebagai tuan rumah, Kader Posbindu juga ikut serta dalam proses persiapan hingga acara berlangsung.
Pelibatan Kader Posbindu wilayah Kuningan, Depok, Sleman sebagai masyarakat lokal memudahkan tim Abdimas Klaster Gizi, IKM, dan Keperawatan dalam penyusunan program yang sesuai dengan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Informasi terkait kondisi kesehatan lansia, pengelolaan kesehatan yang dilakukan lansia, gizi lansia, dan karakteristik program yang diharapkan digali melalui diskusi bersama kader posyandu sebelum puncak acara digelar. Tidak sebatas mendiskusikan program, pihak eksternal yang akan dilibatkan juga didiskusikan bersama dengan kader.
Tim Abdimas FK-KMK UGM Berdayakan Lansia untuk Hidup Sehat dalam “Festival Lansia Sehat dan Berdaya”
Kolaborasi Tim Abdimas Klaster yang terdiri dari Departemen Gizi Kesehatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan FK-KMK UGM mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Festival Lansia Sehat dan Berdaya”. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada hari Minggu, 6 Oktober 2024 yang berlokasi di Kampung Kuningan, Padukuhan Karangmalang, Depok, Sleman. Tujuan dari kegiatan ini yaitu mendiseminasikan informasi terkait pemilihan makanan sehat dan aktivitas fisik pada lansia, mendorong pemilihan menu makan sehat yang sesuai kondisi lansia, serta membantu lansia memahami kondisi kesehatannya dan melakukan langkah pencegahan yang perlu dilakukan.
Kesehatan lansia merupakan isu global yang semakin mendesak. Peningkatan populasi lansia di seluruh dunia menuntut adanya sistem kesehatan yang mampu memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas bagi kelompok usia ini. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup lansia di Yogyakarta, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (Abdimas) Klaster Departemen Gizi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia Bunga Anggrek Kuningan pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2024.
Edukasi Gizi Sehat untuk lansia di Kuningan, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman telah dilaksanakan pada Minggu, 18 Agustus 2024. Kegiatan ini merupakan tahap kedua dari rangkaian acara hasil kolaborasi Klaster Departemen Gizi, Ilmu Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan. Berbagai pihak, mulai dari dosen, tenaga kependidikan, alumni, kader posyandu lansia, dan kelompok lansia turut terlibat aktif dalam kegiatan ini.
Materi utama dalam rangkaian acara tersebut meliputi edukasi terkait makanan bergizi seimbang, mispersepsi tentang makanan yang masih sering beredar di masyarakat, serta pembacaan label makanan. Materi disampaikan oleh Marina Hardiyanti, S.Gz., M.Sc, Dosen Departemen Gizi Kesehatan, FK-KMK UGM. Dalam paparannya, Marina menyampaikan bahwa lansia diharapkan dapat mengkonsumsi aneka ragam makanan yang mengandung cukup zat gizi untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup. Pemilihan topik pembahasan telah disesuaikan dengan kebutuhan lansia setempat yang digali melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) dengan Kader Lansia Bunga Anggrek Kuningan pada pertemuan sebelumnya. Setelah menerima edukasi, lansia yang berjumlah sekitar 60 orang dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk melakukan praktik penyusunan menu makanan bergizi seimbang. Praktik penyusunan menu oleh lansia dilakukan dengan dampingan dan bimbingan dari co-fasilitator yang merupakan alumni Gizi Kesehatan FK-KMK UGM.
Berdasarkan Laporan Kasus Keracunan Balai Besar POM di Semarang pada tahun 2022 terdapat 5 kasus keracunan makanan dengan jumlah korban sakit sebanyak 109 orang dan korban meninggal sebanyak 2 orang. Kasus keracunan terjadi di Kabupaten Pemalang, Demak, Semarang, Grobogan, dan Magelang . Kejadian keracunan makanan juga menjangkit 38 siswa Madrasah Ibtidaiyah Maarif Bulurejo, Dusun Cawang, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang pada tahun 2022. Penyebab keracunan tersebut berasal dari makanan di sekolah.
Masalah gizi pada balita masih menjadi tantangan global yang perlu segera ditangani. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Provinsi D.I. Yogyakarta melaporkan prevalensi stunting dan underweight masing-masing sebesar 16,4% dan 15,1%. Salah satu penyebab malnutrisi pada balita adalah pola konsumsi pangan yang tidak memadai. Optimalisasi pemberian MP-ASI (Makanan Pendamping ASI) berbasis pangan lokal yang kaya akan protein, energi, dan mikronutrien merupakan salah satu solusi untuk mendukung pertumbuhan balita.