Krisis iklim saat ini bukan lagi isu perubahan cuaca mendadak, melainkan sebuah ancaman yang berdampak luas terhadap aspek kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, kesehatan, dan ketahanan pangan. Bencana cuaca ekstrem seperti kekeringan, kebakaran hutan, dan banjir tidak hanya mengganggu aktivitas fisik manusia serta menimbulkan kerugian materiil, tetapi juga secara langsung mengganggu stabilitas sistem pangan dan memperburuk kesehatan mental masyarakat. Meningkatnya kasus eco-anxiety serta kelangkaan pangan di berbagai wilayah menjadi bukti nyata bahwa dampak krisis iklim telah dirasakan secara langsung.
Salah satu faktor yang turut memperparah krisis iklim adalah perilaku konsumtif dan kurangnya tanggung jawab manusia dalam mengelola konsumsi, khususnya terkait makanan. Berdasarkan kajian Bappenas (2021), jumlah limbah pangan mencapai sekitar 23–48 juta ton per tahun. Volume limbah pangan yang tinggi tidak hanya mengancam stabilitas ekonomi dan ketahanan gizi, tetapi juga memperparah dampak lingkungan serta mempercepat laju perubahan iklim. Oleh karena itu, keterlibatan generasi muda sebagai agen perubahan perlu didukung melalui literasi serta pembelajaran yang komprehensif dan taktis mengenai solusi pangan yang ramah iklim dan berkelanjutan.
Departemen Gizi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Youth Climate Food Camp” pada 21–22 Juni 2025 di Ruang Tengah Subdit Pengembangan Karakter Mahasiswa. Program ini merupakan kegiatan workshop yang membekali kelompok dewasa muda untuk meningkatkan kepedulian dan mitigasi yang tepat terkait perubahan iklim, ketahanan pangan yang berkelanjutan, serta dampaknya terhadap kesehatan mental. Program ini diketuai oleh Farah Faza, S.Gz., M.Gizi dan didukung oleh anggota tim, yaitu Aviria Ermamilia, S.Gz, M.Gizi, RD., Marina Hardiyanti, S.Gz., M.Sc., Dr. Artnice Mega Fathima, S.Si., M.Eng. Program ini juga didukung oleh alumni, yaitu Safira Tasya Amelia, S.Gz., Dietisien dan Millean Rahman Hakim, S.Gz., Dietisien serta mahasiswa S1 Gizi, yaitu Annisa Fitria Nur Azizah dan Shahnaz Raishaffi Kinanti.
Youth Climate Food Camp menghadirkan tiga narasumber dengan materi yang berbeda. Narasumber pertama adalah Kak Kevin Gani–Ketua Yayasan Garda Pangan. Kak Kevin Gani menyampaikan materi penguatan motivasi peran generasi muda dalam krisis pangan melalui kegiatan food rescue yang dijalani oleh Organisasi Garda Pangan. Selain itu, terdapat pemaparan terkait hal-hal apa saja yang dapat dilakukan generasi muda dalam mitigasi food waste. Narasumber kedua adalah Mas Andri Khaeranu, M.Psi., Psikolog, seorang psikolog klinis. Materi yang disampaikan Mas Andri berupa dampak perubahan iklim dan krisis pangan terhadap kesehatan mental. Narasumber ketiga adalah Ibu Dian Caturini Sulistyoningrum, B.Sc., M.Sc., Ph.D – Dosen Gizi FK-KMK UGM. Ibu Dian memaparkan materi terkait keterkaitan antara pangan, gizi, dan lingkungan melalui pola makan Planetary Health Diet.
Sesi pematerian ini menjadi pengingat bagi generasi muda untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan di sekitar dan mulai bertindak secara bijak dengan setiap tindakan yang dilakukan, termasuk demi menjaga kesehatan mental. Salah satu langkah nyata adalah yang dapat dilakukan adalah menerapkan pola makan yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga mendukung keberlanjutan bumi. Serta, memperlakukan makanan dengan bijak dan penuh rasa hormat dengan menghindari konsumsi berlebihan, tidak menyia-nyiakan, dan mulai menghargai setiap proses yang membawa makanan hingga tersaji di meja kita.
Melalui kegiatan Youth Climate Food Camp yang melibatkan lebih dari 20 peserta, terbentuk sebuah komunitas baru yang berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan sejalan dengan tujuan SDGs: SDG 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), SDG 12 (konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab), serta SDG 13 (penanganan perubahan iklim). Kegiatan ini diharapkan menjadi awal yang baru terbentuknya gaya hidup yang yang menghargai kesehatan diri, keberlanjutan lingkungan, serta keberadaan sesama di bumi ini.
Tags:
SDGs; SDGs 3; SDGs 12; SDGs 13; Kehidupan sehat dan sejahtera; Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; Penanganan perubahan iklim;
Referensi:
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2021). Laporan Kajian Food Lost and Food Waste di Indonesia. Jakarta: Bappenas.