Prevalensi faktor risiko beberapa penyakit kardio-vaskuler dan sindrom metabolik pada penduduk Indonesia cenderung semakin meningkat tiap tahun. Status gizi dapat digunakan untuk menilai kondisi obesitas. Sementara itu, obesitas merupakan faktor risiko berbagai macam penyakit tidak menular (PTM). Oleh karena itu, deteksi dini dan intervensi selain pengobatan obesitas yang efektif adalah penting untuk meningkatkan kualitas hidup individu dan mengurangi biaya pengobatan. Beberapa ukuran badan dilaporkan memiliki hubungan signifikan dengan faktor-faktor risiko kesehatan terkait obesitas. Sehingga, penting untuk dilakukan pembekalan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat untuk dapat melakukan pemeriksaan pada diri sendiri maupun lingkup keluarga.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam penilaian status gizi pada masyarakat di Kalurahan Kleteran, Grabag, Magelang. Peserta kegiatan adalah 79 warga (laki-laki dan perempuan) masyarakat di Kalurahan Kleteran Kecamatan Grabag, Magelang. Program pengabmas dilaksanakan tanggal 21 September 2024 dalam beberapa rangkaian kegiatan, meliputi skrining kesehatan (pengukuran badan, tekanan darah, kadar gula darah dan kolesterol), pre-test, pemberian edukasi tentang penilaian status gizi, praktik cara pengukuran tubuh untuk penilaian status gizi (meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, lingkar pinggang, lingkar panggul, dan penentuan indeks-indeks ukuran badan), post-test, serta diakhiri dengan pemberian fedback pelaksanaan program pengabdian masyarakat.
Program peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam penilaian status gizi pada masyarakat di Kalurahan Kleteran, Grabag, Magelang dapat meniningkatkan pengetahuan masyarakat peserta program dengan signifikan, ditunjukkan dengan nilai signifikansi perbedaan pre- dan post-test pada peserta. Secara umum hasil pemeriksaan status gizi secara antropometrik menemukan indikasi bahwa prevalensi overweight dan obesitas tinggi. Prevalensi overweight dan obesitas berdasarkan indeks massa badan (IMB) cukup besar yakni 73,9% (laki-laki) dan 68,9% (perempuan). Berdasarkan lingkar pinggang, prevalensi obesitas 55,6% pada perempuan dan hanya 21,7% pada laki-laki.
Kegiatan Pengabmas yang dilakukan secara umum mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. Program ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penduduk untuk dapat mencapai dan menjaga kesehatan dengan senantiasa memantau dan mengetahui status gizi untuk menghindari risiko penyakit terkait obesitas. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini mendukung tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 3, yakni kesehatan dan kesejahteraan “Good health and well-being”.