Dalam suasana yang lancar dan penuh khidmat, Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar upacara pengukuhan Guru Besar bagi Prof. Dr. Lily Arsanti Lestari, S.T.P., M.P. pada Selasa, 27 Mei 2025, di Balai Senat UGM. Acara ini menjadi momen kebanggaan bagi civitas akademika UGM, keluarga, serta kolega yang hadir untuk menyaksikan pencapaian luar biasa dalam Bidang Ilmu Gizi dasar. Prof. Lily menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Pengembangan Produk Pangan Olahan Berbasis Bahan Baku Lokal untuk Intervensi Gizi dan Kesehatan” yang menggambarkan dedikasi beliau dalam mengembangkan inovasi pangan lokal untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Dalam pidatonya, Prof. Lily menekankan pentingnya menciptakan produk pangan olahan berbasis bahan baku lokal yang tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi, namun juga memberikan manfaat kesehatan yang spesifik. Lebih jauh, beliau menyatakan bahwa pengembangan produk semacam ini merupakan salah satu upaya yang harapannya dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional. Pernyataan tersebut mencerminkan komitmen Prof. Lily dalam memajukan Ilmu Gizi Dasar melalui pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis pada potensi pangan lokal.
Selama lima tahun terakhir, Prof. Lily telah menghasilkan 44 publikasi ilmiah dan memiliki 85 hak kekayaan intelektual, termasuk paten dan hak cipta. Karya-karya beliau mencakup berbagai inovasi dalam pengembangan produk pangan fungsional, pemanfaatan probiotik dan prebiotik, serta makanan halal. Salah satu inovasi yang menonjol adalah Formula Serbuk Minuman Kolagen yang mengandung hidrolisat kolagen, prebiotik, dan vitamin C, yang telah mendapatkan paten pada tahun 2023.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi simbol pencapaian akademik, tetapi juga sumber inspirasi bagi generasi muda dan sesama akademisi. Dengan semangat yang menginspirasi dan penuh haru, Prof. Lily mengajak semua pihak untuk terus berinovasi dan memanfaatkan kekayaan pangan lokal demi kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional. Pencapaian beliau menjadi bukti nyata bahwa dedikasi dan kerja keras dalam bidang ilmu pengetahuan dapat memberikan dampak positif yang luas bagi bangsa dan negara.
1. SDG 2: Tanpa Kelaparan (Zero Hunger)
2. SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera (Good Health and Well-being)
3. SDG 4: Pendidikan Berkualitas (Quality Education)
4. SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, Innovation, and Infrastructure)
5. SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan (Reduced Inequalities)
6. SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (Responsible Consumption and Production)
7. SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals)