Gizi FK-KMK. Departemen Gizi dan Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelanggarakan scientific meeting dengan tema “Current Update of Health Promoting Strategy Based on Physical Activity” pada Senin (15/7). Kegiatan ini menghadirkan pakar sport nutrition dari University of Taipei Taiwan, Prof. Chia-Hua Kuo, Ph.D., FACSM., CTSSN. Selain itu, juga menghadirkan Ketua Divisi Gizi Molekuler Departemen Gizi Kesehatan FK-KMK UGM, Harry Freitag Luglio Muhammad, S.Gz., M.Sc., RD sebagai pembicara. Acara yang diselenggarakan di Auditorium lantai 1 Gedung Pascasarjana Tahir Foundation ini dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM, dr. Yodi Mahendradhata., M.Sc., Ph.D, yang menyampaikan mengenai peran dietisien dalam melakukan upaya promosi ke masyarakat terkait pencegahan konsumsi suplemen yang berbahaya.
Kegiatan dimoderatori oleh Tony Arjuna, M.Nut.Diet., APD.AN., Ph.D dan mengundang pembicara pertama Prof. Chia-Hua Kuo dengan materi yang berjudul How Exercise and Protein Diet Impact Human Aging, Prof. Kuo memaparkan bahwa stabilitas berat badan dan proporsi sel yang berusia setelah 18 tahun serta mengontrol asupan protein sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia yang berpengaruh pada umur panjang manusia. Selain itu juga olahraga (exercise) memegang peranan penting dalam menghilangkan sel-sel yang tidak sehat dan me-regenerasi sel-sel baru sehingga menghambat penuaan.
Sedangkan materi dengan judul Regulation of body weight: The interaction between genes, nutrients and inflammation yang dipaparkan oleh Harry Freitag, merupakan hasil penelitiannya mengenai aspek nutrigenomik dan nutrigenetik obesitas. Dalam paparannya dijelaskan bahwa pada individu dengan obesitas terjadi peningkatan inflamasi. Pada saat seseorang tersebut menjalani diet rendah kalori untuk penurunan berat badan, pada jaringan adiposanya juga mengalami peningkatan inflamasi. Inflamasi yang tinggi ini berdampak pada risiko naiknya kembali berat badan paska diet rendah kalori dihentikan. Kondisi ini dapat diatasi melalui pengaturan makan yang memiliki sifat rendah inflamasi dan inflamasi ini dapat dipengaruhi oleh pola makan dan variasi genetik. Dijelaskan lebih lanjut bahwa dengan mengkonsumsi makanan rendah inflamasi seperti sayur, buah, dan kacang-kacangan diiringi dengan aktifitas fisik akan meningkatkan kemampuan regenerasi sel demi memperlambat penuaan. (Adhe/ Gizi)