Saat ini platform digital, termasuk aplikasi seluler dan perangkat yang dapat dipakai untuk catatan kesehatan elektronik dan kecerdasan buatan, semakin sering digunakan untuk mendorong kebiasaan makan sehat dan meningkatkan capaian kesehatan (Seid, 2024). Informasi dan teknologi digital, seperti aplikasi kesehatan seluler (mHealth), dapat digunakan untuk pendidikan gizi kesehatan masyarakat, advokasi, dan pemberdayaan individu untuk mengelola kesejahteraan mereka sendiri (Alain et al, 2020) serta untuk manajemen penyakit tidak menular (Cheah et al, 2024).
Pada Selasa, 22 April 2025, Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kuliah tamu internasional dengan tema “The Role of Big Data and Digitalization for Promoting Nutrition and Health” yang disampaikan oleh dosen dari Dietetics Programme, Faculty of Health Sciences, Universiti Kebangsaan Malaysia yaitu Assoc. Prof. Dr. Zahara Abdul Manaf dan Dr. Nurul Huda Razalli. Kuliah tamu ini dipandu oleh Anis Fuad, S.Ked, DEA dari Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Kegiatan perkuliahan ini merupakan bagian dari Mata Kuliah Pilihan Manajemen Data Pangan dan Gizi Prodi S1 Gizi yang dapat diikuti oleh masyarakat umum secara daring.
Secara garis besar, Assoc. Prof. Dr. Zahara Abdul Manaf dan Dr. Nurul Huda Razalli menyampaikan bahwa teknologi digital dapat meningkatkan edukasi terkait gizi dan kesehatan dengan menyediakan alat yang mudah diakses dan menarik seperti aplikasi telehealth dan media sosial. Dengan alat tersebut dapat membantu meningkatkan literasi kesehatan, memfasilitasi konsultasi jarak jauh, memberikan umpan balik secara real-time, serta sebagai pembelajaran interaktif. Pada sesi kuliah tamu ini, ditampilkan beberapa contoh aplikasi di bidang gizi dan dietetik untuk menunjang promosi gizi dan kesehatan serta potensi big data di bidang pangan dan gizi dalam membantu merumuskan kebijakan di bidang kesehatan. Dosen tamu juga menyampaikan mengenai tantangan yang dihadapi seperti adanya potensi risiko terhadap keamanan dan kerahasiaan data pribadi, tidak ratanya akses teknologi, dan dalam menggunakannya membutuhkan tenaga yang terampil.
Dengan dilaksanakannya kuliah tamu internasional ini, diharapkan peserta memperoleh paparan informasi perkembangan penggunaan teknologi digital di level internasional, mengikuti perkembangan teknologi dan bertanggung jawab dalam menggunakannya, serta terampil dalam memanfaatkannya seoptimal mungkin sebagai calon profesional di bidang gizi kesehatan. Hal ini berperan penting dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera (good health and well-being), nomor 9 yaitu industri, inovasi dan infrastruktur (industry, innovation and infrastructure), dan nomor 17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan (partnerships for the goals).
Referensi:
Alain L, Smisha A, Tigest T, Garrett M. WHO Digital health guidelines: a milestone for global health. NPJ Digit Med. (2020) 3:120. doi: 10.1038/s41746-020-00330-2
Cheah, K. J., Manaf, Z. A., Ludin, A. F. M., Razalli, N. H., Mokhtar, N. M., & Ali, S. H. M. (2024). Mobile Apps for Common Noncommunicable Disease Management: Systematic Search in App Stores and Evaluation Using the Mobile App Rating Scale. JMIR mHealth and uHealth, 12(1), e49055.
Seid, A., Fufa, D. D., & Bitew, Z. W. (2024). The use of internet-based smartphone apps consistently improved consumers’ healthy eating behaviors: a systematic review of randomized controlled trials. Frontiers in Digital Health, 6, 1282570.